Blog biasa dari orang biasa

10.22.2010

Sebelumnya saya sudah mem-posting cara membuat animasi GIF menggunakan GIMP + GAP. Sekarang kita akan coba membuat animasi GIF lewat terminal (konsol).

Membuat animasi gif via terminal? Bagaimana caranya? Di Linux, ada software pemutar video bernama MPlayer. Yang saya maksud disini adalah MPlayer tanpa GUI, bukan gMPlayer atau lainnya. Ada juga software bernama ImageMagick. ImageMagick punya tools yang bernama convert. MPlayer dan Convert inilah yang akan kita gunakan untuk membuat animasi GIF.

Membuat animasi GIF dengan MPlayer
Buka terminal, terus masukkan perintah seperti ini
mplayer -ao null -ss 0:00:01 -endpos 5 -loop 0 video_file
Perintah ini untuk preview videonya
-ss untuk menentukan awal frame,
-endpos untuk menentukan akhir frame (n detik setelah awal frame)
-loop untuk menentukan berapa kali preview ditampilkan (0 = forever)

Saya mencoba perintah seperti berikut untuk mem-preview yang ma saya buat
mplayer -ao null -ss 0:11:25 -endpos 1.5 -loop 3 /home/user/Video/Gundam_00_-_23.mp4

Kalo sudah puas dengan preview yang ditampilkan, masukkan perintah seperti berikut (disesuaikan ya...)
mplayer -ao null -ss 0:11:25 -endpos 1.5 /home/user/Video/Gundam_00_-_23.mp4 -vo gif89a:fps=25:output=nama_file.gif -aspect 16/9 -vf scale=-2:100
-vo gif89a menunjukkan file outputnya nanti berupa GIF

Dan jadilah animasi GIF kita dari sebuah video


Membuat animasi .GIF dengan 'convert'
Siapkan saja beberapa gambar, misalnya kita punya beberapa gambar *.jpg. Kemudian buka terminal, masuk ke diektori gambar, masukkan perintah seperti ini
convert -resize 200 -delay 5 *.jpg -loop 0 animasi.gif
-resize digunakan kalo kita pengen mengubah ukuran width dari gambar (dalam pixel)

Bisa juga dikombinasikan dengan MPlayer. MPlayer-nya kta manfaatkan untuk mengekstrak frame dari file video.
mplayer -ao null -ss 0:00:30 -endpos 2 /lokasi/file/video -vo jpeg:outdir=/lokasi/output
-vo jpeg bearti outputnya .jpg

Hasilnya seperti ini


Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Referensi
http://psyklops.blogspot.com/2009/11/creating-animated-gifs-with-mplayer.html
http://www.almondjosephmendoza.com/2010/03/create-animated-gif-from-movie-on.html

Sebelumnya saya sudah mem-posting cara membuat animasi GIF menggunakan GIMP + GAP. Sekarang kita akan coba membuat animasi GIF lewat terminal (konsol).

Membuat animasi gif via terminal? Bagaimana caranya? Di Linux, ada software pemutar video bernama MPlayer. Yang saya maksud disini adalah MPlayer tanpa GUI, bukan gMPlayer atau lainnya. Ada juga software bernama ImageMagick. ImageMagick punya tools yang bernama convert. MPlayer dan Convert inilah yang akan kita gunakan untuk membuat animasi GIF.

Membuat animasi GIF dengan MPlayer
Buka terminal, terus masukkan perintah seperti ini
mplayer -ao null -ss 0:00:01 -endpos 5 -loop 0 video_file
Perintah ini untuk preview videonya
-ss untuk menentukan awal frame,
-endpos untuk menentukan akhir frame (n detik setelah awal frame)
-loop untuk menentukan berapa kali preview ditampilkan (0 = forever)

Saya mencoba perintah seperti berikut untuk mem-preview yang ma saya buat
mplayer -ao null -ss 0:11:25 -endpos 1.5 -loop 3 /home/user/Video/Gundam_00_-_23.mp4

Kalo sudah puas dengan preview yang ditampilkan, masukkan perintah seperti berikut (disesuaikan ya...)
mplayer -ao null -ss 0:11:25 -endpos 1.5 /home/user/Video/Gundam_00_-_23.mp4 -vo gif89a:fps=25:output=nama_file.gif -aspect 16/9 -vf scale=-2:100
-vo gif89a menunjukkan file outputnya nanti berupa GIF

Dan jadilah animasi GIF kita dari sebuah video


Membuat animasi .GIF dengan 'convert'
Siapkan saja beberapa gambar, misalnya kita punya beberapa gambar *.jpg. Kemudian buka terminal, masuk ke diektori gambar, masukkan perintah seperti ini
convert -resize 200 -delay 5 *.jpg -loop 0 animasi.gif
-resize digunakan kalo kita pengen mengubah ukuran width dari gambar (dalam pixel)

Bisa juga dikombinasikan dengan MPlayer. MPlayer-nya kta manfaatkan untuk mengekstrak frame dari file video.
mplayer -ao null -ss 0:00:30 -endpos 2 /lokasi/file/video -vo jpeg:outdir=/lokasi/output
-vo jpeg bearti outputnya .jpg

Hasilnya seperti ini


Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Referensi
http://psyklops.blogspot.com/2009/11/creating-animated-gifs-with-mplayer.html
http://www.almondjosephmendoza.com/2010/03/create-animated-gif-from-movie-on.html

10.14.2010

Lagi nggak ada bahan menarik buat diposting. Jadi saya pengen berbagi saja tentang Audio Player di Linux. Mungkin bermanfaat buat temen-temen yang baru coba-coba menggunakan Linux.
Ada banyak audio player yang sudah dibuat untuk Linux. Berikut ini yang, setidak-tidaknya pernah, saya pakai. Dan sebatas yang pake GUI, bukan CLI.

Amarok
Amarok, salah satu favorit saya. Jadi default player kalo pake KDE, dan memang identik dengan KDE. Amarok menggunakan library Xine. Audio library-nya paling asyik buat mengatur file audio kita. Punya preset equalizer yang bikin tambah maknyus output suaranya. Saya kasih nilai 9 deh buat Amarok.

Exaile


Exaile ini kembarannya Amarok, tapi versi GTK. Librarynya pake GStreamer. Punya audio library juga, meskipun nggak sebagus Amarok. Tapi tetep asyik kok. Equalizer juga ada. Plugin-nya banyak, diantaranya bisa menampilkan cover album di desktop. Kalo menurut saya, nilainya 8.

Consonance


Consonance Sepertinya tidak populer. Mirip Exaile tapi lebih simple. Audio library-nya juga sederhana, nggak asyik tapi cukup memudahkan. Yang saya suka dari Consonance itu enteng. 7 bolehlah buat player satu ini.

Xfmedia


Sudah pernah saya tulis di sini. Enteng dan nggak neko-neko. Cukup tombol standar multimedia player, plus playlist. Cocok buat yang nggak ambil pusing dengan pengelolaan file audio. Asal masuk playlist terus puter aja. O iya, xfmedia juga bisa muter file video, tentu saja dengan kesederhanannya.

Sonata


Namanya mengingatkan saya pada bang haji :D Eh... beda ding, itu Soneta. Sonata merupakan GUI front-end-nya mpd (music player daemon). MPD sendiri adalah mp3 player tapi text based. Kapan-kapan saya mau posting audio player yang text based.

Quod Libet


Quod Libet dibuat pake python. Audio library-nya cukup bagus untuk mengatur file audio. Sepaket dengan Quod Libet, ada Ex Falso yang berfungsi sebagai tag editor. Audio metadata-nya dihandle oleh Mutagen. Maka kalo anda download Quod Libet, jangan lupa download juga mutagen.

Seperti kebanyakan program lain yang pake python, QuodLibet bisa jalan meskipun tidak diinstall. Kalo mau install, cukup ./setup.py build dan ./setup.py install

Audacious
Player ini mirip winamp. Dulu awal-awal pake linux sih seneng banget pake audacious. Tapi setelah kenal player lain, saya cenderung nggak suka player ini. Berat dan sering ngelag di PC saya.

XMMS
XMMS ini pendahulunya audacious. Saya juga nggak terlalu suka XMMS. Kalo dibanding audacious, XMMS menurut saya agak kuno. Ada juga project penerusnya, XMMS2. Saya nggak tahu kalo yang ini. Tapi akan saya coba karena sekalian pengen coba LXMusic (salah satu LXDE project).

Masih ada banyak player yang lain, misalnya Rythmbox, Banshee, Gmusicbrowser, dan lain-lain. Tinggal pilih yang sreg saja.

Lagi nggak ada bahan menarik buat diposting. Jadi saya pengen berbagi saja tentang Audio Player di Linux. Mungkin bermanfaat buat temen-temen yang baru coba-coba menggunakan Linux.
Ada banyak audio player yang sudah dibuat untuk Linux. Berikut ini yang, setidak-tidaknya pernah, saya pakai. Dan sebatas yang pake GUI, bukan CLI.

Amarok
Amarok, salah satu favorit saya. Jadi default player kalo pake KDE, dan memang identik dengan KDE. Amarok menggunakan library Xine. Audio library-nya paling asyik buat mengatur file audio kita. Punya preset equalizer yang bikin tambah maknyus output suaranya. Saya kasih nilai 9 deh buat Amarok.

Exaile


Exaile ini kembarannya Amarok, tapi versi GTK. Librarynya pake GStreamer. Punya audio library juga, meskipun nggak sebagus Amarok. Tapi tetep asyik kok. Equalizer juga ada. Plugin-nya banyak, diantaranya bisa menampilkan cover album di desktop. Kalo menurut saya, nilainya 8.

Consonance


Consonance Sepertinya tidak populer. Mirip Exaile tapi lebih simple. Audio library-nya juga sederhana, nggak asyik tapi cukup memudahkan. Yang saya suka dari Consonance itu enteng. 7 bolehlah buat player satu ini.

Xfmedia


Sudah pernah saya tulis di sini. Enteng dan nggak neko-neko. Cukup tombol standar multimedia player, plus playlist. Cocok buat yang nggak ambil pusing dengan pengelolaan file audio. Asal masuk playlist terus puter aja. O iya, xfmedia juga bisa muter file video, tentu saja dengan kesederhanannya.

Sonata


Namanya mengingatkan saya pada bang haji :D Eh... beda ding, itu Soneta. Sonata merupakan GUI front-end-nya mpd (music player daemon). MPD sendiri adalah mp3 player tapi text based. Kapan-kapan saya mau posting audio player yang text based.

Quod Libet


Quod Libet dibuat pake python. Audio library-nya cukup bagus untuk mengatur file audio. Sepaket dengan Quod Libet, ada Ex Falso yang berfungsi sebagai tag editor. Audio metadata-nya dihandle oleh Mutagen. Maka kalo anda download Quod Libet, jangan lupa download juga mutagen.

Seperti kebanyakan program lain yang pake python, QuodLibet bisa jalan meskipun tidak diinstall. Kalo mau install, cukup ./setup.py build dan ./setup.py install

Audacious
Player ini mirip winamp. Dulu awal-awal pake linux sih seneng banget pake audacious. Tapi setelah kenal player lain, saya cenderung nggak suka player ini. Berat dan sering ngelag di PC saya.

XMMS
XMMS ini pendahulunya audacious. Saya juga nggak terlalu suka XMMS. Kalo dibanding audacious, XMMS menurut saya agak kuno. Ada juga project penerusnya, XMMS2. Saya nggak tahu kalo yang ini. Tapi akan saya coba karena sekalian pengen coba LXMusic (salah satu LXDE project).

Masih ada banyak player yang lain, misalnya Rythmbox, Banshee, Gmusicbrowser, dan lain-lain. Tinggal pilih yang sreg saja.

10.05.2010

Mau bikin animasi GIF dari video/ clip? Nggak perlu nyari software bajakan...! Cukup pake software open source dan gratis, GIMP plus GIMP Animation Package (GAP). Yup, dengan GIMP animation package, kita bisa membuat animasi gif dari video favorit kita. Bagaimana caranya?


1. Klik Video > Split Video into frames > Extract Videorange

2. Buka file video yang mau kita buat GIF


3. Biar lebih enak, klik video range, di sebelahnya nanti muncul kaya gini


plus kotak dialog ini


4. Tentukan awal frame dan frame terakhir

5. Kita lihat lagi yang di kiri


6. OK

7. Kalo mau me-resize ukuran, klik Image > Scale Image


8. Save dengan ekstensi .gif, atau di-optimize dulu biar ukuran file-nya lebih kecil

Mau bikin animasi GIF dari video/ clip? Nggak perlu nyari software bajakan...! Cukup pake software open source dan gratis, GIMP plus GIMP Animation Package (GAP). Yup, dengan GIMP animation package, kita bisa membuat animasi gif dari video favorit kita. Bagaimana caranya?


1. Klik Video > Split Video into frames > Extract Videorange

2. Buka file video yang mau kita buat GIF


3. Biar lebih enak, klik video range, di sebelahnya nanti muncul kaya gini


plus kotak dialog ini


4. Tentukan awal frame dan frame terakhir

5. Kita lihat lagi yang di kiri


6. OK

7. Kalo mau me-resize ukuran, klik Image > Scale Image


8. Save dengan ekstensi .gif, atau di-optimize dulu biar ukuran file-nya lebih kecil

LAMP di artikel ini bukan LAMPP-nya Apache-friends (atau biasa dikenal dengan XAMPP Linux). Apache, MySQL, dan PHP, yang dibutuhkan untuk webserver, secara native jalan di Linux. Maka ada baiknya mempelajari cara install-nya, bukan dengan yang instan macam XAMPP.

Tidak seperti Slackware, Zenwalk tidak menyertakan LAMP di CD instalasinya. Maka kita perlu download dulu paket-paketnya, apache, libmcrypt (dependensinya apache), mysql, php. Kemudian install semua paket tersebut.

Konfigurasi Apache (httpd)
Setelah terinstall, kita buat file /etc/rc.d/rc.httpd menjadi executable.
root# chmod +x /etc/rc.d/rc.httpd
Kemudian jalankan service httpd
root# /etc/rc.d/rc.httpd start
O iya, di Zenwalk 6.4, biar bisa dieksekusi kita perlu bikin symlink untuk libgmp
root# ln -s /usr/lib/libgmp.so.10.0.1 /usr/lib/libgmp.so.3
Kita buka localhost atau 127.0.0.1 di browser. Kalo ada tulisan It Works! berarti apache sudah berjalan.



Konfigurasi httpd.conf
Biar bisa menggunakan PHP, kita edit file /etc/apache/httpd.conf. Pada baris terakhir, uncomment (hapus #) untuk meng-enable PHP

include /etc/apache/mod_php.conf
Kemudian tambahkan index.php di DirectoryIndex (baris ke 227)

DirectoryIndex index.php index.html

Konfigurasi MySQL
Kita buat rc.mysqld executable
chmod +x /etc/rc.d/rc.mysqld
Kemudian install database MySQL
root# mysql_install_db --user=mysql
Eksekusi rc.mysqld
root# /etc/rc.d/rc.mysqld start
Kemudian jalankan Secure installation. Disini kita bisa nge-set password mysql, dan settingan lain. Kalo bingung kaya saya, tekan enter aja.
root# mysql_secure_installation

NOTE: RUNNING ALL PARTS OF THIS SCRIPT IS RECOMMENDED FOR ALL MySQL
SERVERS IN PRODUCTION USE!  PLEASE READ EACH STEP CAREFULLY!In order to log into MySQL to secure it, we'll need the current
password for the root user.  If you've just installed MySQL, and
you haven't set the root password yet, the password will be blank,
so you should just press enter here.

Enter current password for root (enter for none):
OK, successfully used password, moving on...

Setting the root password ensures that nobody can log into the MySQL
root user without the proper authorisation.

Set root password? [Y/n] y
New password:
Re-enter new password:
Password updated successfully!
Reloading privilege tables..
... Success!

....................................................................................
....................................................................................
................................dst.................................................
....................................................................................
....................................................................................

Reload privilege tables now? [Y/n]
... Success!

Cleaning up...

All done!  If you've completed all of the above steps, your MySQL
installation should now be secure.

Thanks for using MySQL!

Kita coba login ke MySQL

root# mysql -u root -p
Enter password:
Welcome to the MySQL monitor.  Commands end with ; or \g.
Your MySQL connection id is 8
Server version: 5.1.46-log Source distributionCopyright (c) 2000, 2010, Oracle and/or its affiliates. All rights reserved.
This software comes with ABSOLUTELY NO WARRANTY. This is free software,
and you are welcome to modify and redistribute it under the GPL v2 licenseType 'help;' or '\h' for help. Type '\c' to clear the current input statement.

mysql>


Aktifkan MySQL support di php.ini. Edit file /etc/apache/php.ini, kemudian uncomment (hapus karakter ; ) di baris 810

; To activate MySQL support, uncomment this line :
extension=mysql.so
Restart rc.mysqld untuk mengupdate perubahan (etc/rc.d/rc.mysqld restart)

Install Wordpress
Pertama, kita buat database terlebih dahulu. Login ke MySQL, kemudian buat database, misalnya blogku

mysql> CREATE DATABASE blogku;
Query OK, 1 row affected (0.11 sec)


Ekstrak wordpress ke /var/www/htdocs. Biar lebih gampang, kita ubah permissionya
root# chmod -R 777 /var/www/htdocs/wordpress

Edit wp-config-sample.php kemudian simpan dengan nama wp-config.php


/** The name of the database for WordPress */
define('DB_NAME', 'blogku');

/** MySQL database username */
define('DB_USER', 'root');

/** MySQL database password */
define('DB_PASSWORD', 'your-mysql-password');

/** MySQL hostname */
define('DB_HOST', 'localhost');

Lalu kita buka wordpress di browser


 
Wordpress siap digunakan.
Huff.... selesai. Semoga bermanfaat.

LAMP di artikel ini bukan LAMPP-nya Apache-friends (atau biasa dikenal dengan XAMPP Linux). Apache, MySQL, dan PHP, yang dibutuhkan untuk webserver, secara native jalan di Linux. Maka ada baiknya mempelajari cara install-nya, bukan dengan yang instan macam XAMPP.

Tidak seperti Slackware, Zenwalk tidak menyertakan LAMP di CD instalasinya. Maka kita perlu download dulu paket-paketnya, apache, libmcrypt (dependensinya apache), mysql, php. Kemudian install semua paket tersebut.

Konfigurasi Apache (httpd)
Setelah terinstall, kita buat file /etc/rc.d/rc.httpd menjadi executable.
root# chmod +x /etc/rc.d/rc.httpd
Kemudian jalankan service httpd
root# /etc/rc.d/rc.httpd start
O iya, di Zenwalk 6.4, biar bisa dieksekusi kita perlu bikin symlink untuk libgmp
root# ln -s /usr/lib/libgmp.so.10.0.1 /usr/lib/libgmp.so.3
Kita buka localhost atau 127.0.0.1 di browser. Kalo ada tulisan It Works! berarti apache sudah berjalan.



Konfigurasi httpd.conf
Biar bisa menggunakan PHP, kita edit file /etc/apache/httpd.conf. Pada baris terakhir, uncomment (hapus #) untuk meng-enable PHP

include /etc/apache/mod_php.conf
Kemudian tambahkan index.php di DirectoryIndex (baris ke 227)

DirectoryIndex index.php index.html

Konfigurasi MySQL
Kita buat rc.mysqld executable
chmod +x /etc/rc.d/rc.mysqld
Kemudian install database MySQL
root# mysql_install_db --user=mysql
Eksekusi rc.mysqld
root# /etc/rc.d/rc.mysqld start
Kemudian jalankan Secure installation. Disini kita bisa nge-set password mysql, dan settingan lain. Kalo bingung kaya saya, tekan enter aja.
root# mysql_secure_installation

NOTE: RUNNING ALL PARTS OF THIS SCRIPT IS RECOMMENDED FOR ALL MySQL
SERVERS IN PRODUCTION USE!  PLEASE READ EACH STEP CAREFULLY!In order to log into MySQL to secure it, we'll need the current
password for the root user.  If you've just installed MySQL, and
you haven't set the root password yet, the password will be blank,
so you should just press enter here.

Enter current password for root (enter for none):
OK, successfully used password, moving on...

Setting the root password ensures that nobody can log into the MySQL
root user without the proper authorisation.

Set root password? [Y/n] y
New password:
Re-enter new password:
Password updated successfully!
Reloading privilege tables..
... Success!

....................................................................................
....................................................................................
................................dst.................................................
....................................................................................
....................................................................................

Reload privilege tables now? [Y/n]
... Success!

Cleaning up...

All done!  If you've completed all of the above steps, your MySQL
installation should now be secure.

Thanks for using MySQL!

Kita coba login ke MySQL

root# mysql -u root -p
Enter password:
Welcome to the MySQL monitor.  Commands end with ; or \g.
Your MySQL connection id is 8
Server version: 5.1.46-log Source distributionCopyright (c) 2000, 2010, Oracle and/or its affiliates. All rights reserved.
This software comes with ABSOLUTELY NO WARRANTY. This is free software,
and you are welcome to modify and redistribute it under the GPL v2 licenseType 'help;' or '\h' for help. Type '\c' to clear the current input statement.

mysql>


Aktifkan MySQL support di php.ini. Edit file /etc/apache/php.ini, kemudian uncomment (hapus karakter ; ) di baris 810

; To activate MySQL support, uncomment this line :
extension=mysql.so
Restart rc.mysqld untuk mengupdate perubahan (etc/rc.d/rc.mysqld restart)

Install Wordpress
Pertama, kita buat database terlebih dahulu. Login ke MySQL, kemudian buat database, misalnya blogku

mysql> CREATE DATABASE blogku;
Query OK, 1 row affected (0.11 sec)


Ekstrak wordpress ke /var/www/htdocs. Biar lebih gampang, kita ubah permissionya
root# chmod -R 777 /var/www/htdocs/wordpress

Edit wp-config-sample.php kemudian simpan dengan nama wp-config.php


/** The name of the database for WordPress */
define('DB_NAME', 'blogku');

/** MySQL database username */
define('DB_USER', 'root');

/** MySQL database password */
define('DB_PASSWORD', 'your-mysql-password');

/** MySQL hostname */
define('DB_HOST', 'localhost');

Lalu kita buka wordpress di browser


 
Wordpress siap digunakan.
Huff.... selesai. Semoga bermanfaat.

9.27.2010

Saya pernah mencoba men-triple boot OS di PC saya, Zenwalk, Windows XP, dan PCLinuxOS. Tapi PClinuxOS tidak bisa di-boot dari lilo-nya Zenwalk. Penyebanya adalah Zenwalk mendeteksi harddrive sebagai /dev/sdx, sedangkan PCLinuxOS mendeteksi harddrive sebagai /dev/hdx. Masalah yang sama juga terjadi waktu saya ganti PCLinuxOS dengan Slackware.

Kemarin saya coba lagi menginstall Slackware sebagai OS ke 3 setelah Zenwalk dan WinXP. Saya pakai slackware 13.0. Biar bisa booting lewat lilo Zenwalk, saya cari caranya dulu. Googling sebentar lewat HP, saya menemukan 2 cara yang katanya working.

Pertama, dengan menambahkan baris seperti ini di lilo.conf
# Linux bootable partition config begins
  other = /dev/sdb1
  label = Slackware

Tapi saat saya reinstall lilo-nya, error yang saya dapatkan. Saya lupa pesan errornya. Kalo nggak salah, ada tulisan invalid boot signature. Pokoke error lah... O iya, saya install Slackware di drive yang berbeda dengan MBR. Mungkin cara ini lancar jaya kalo partisi Slackware ada di drive yang sama dengan MBR (/dev/sda)

Cara kedua, dengan menambahkan baris ini di lilo.conf
# Linux bootable partition config begins
  image = /boot/vmlinuz
  root = /dev/sdb1
  label = Slackware
  append = "root=/dev/hdb1"

Kemudian saya re-install lilo, lancar.. Nggak ada pesan error. Saatnya reboot, sambil harap-harap cemas. Alhamdulillah, Slackware bisa jalan dengan baik. Rupanya perlu menambahkan parameter append = "root=/dev/hdb1" biar Slackware mau ngeload partisi root (/)-nya.

Kalo parameter append-nya dihapus, lilo tetap bisa di re-install tanpa error. Tapi hasilnya adalah lampu keyboard kedip-kedip menandakan kernel panic saat booting Slackware. Soalnya nggak nyambung, antara informasi yang diberikan Zenwalk dengan informasi yang dipunyai Slackware.

Semoga bermanfaat.

Saya pernah mencoba men-triple boot OS di PC saya, Zenwalk, Windows XP, dan PCLinuxOS. Tapi PClinuxOS tidak bisa di-boot dari lilo-nya Zenwalk. Penyebanya adalah Zenwalk mendeteksi harddrive sebagai /dev/sdx, sedangkan PCLinuxOS mendeteksi harddrive sebagai /dev/hdx. Masalah yang sama juga terjadi waktu saya ganti PCLinuxOS dengan Slackware.

Kemarin saya coba lagi menginstall Slackware sebagai OS ke 3 setelah Zenwalk dan WinXP. Saya pakai slackware 13.0. Biar bisa booting lewat lilo Zenwalk, saya cari caranya dulu. Googling sebentar lewat HP, saya menemukan 2 cara yang katanya working.

Pertama, dengan menambahkan baris seperti ini di lilo.conf
# Linux bootable partition config begins
  other = /dev/sdb1
  label = Slackware

Tapi saat saya reinstall lilo-nya, error yang saya dapatkan. Saya lupa pesan errornya. Kalo nggak salah, ada tulisan invalid boot signature. Pokoke error lah... O iya, saya install Slackware di drive yang berbeda dengan MBR. Mungkin cara ini lancar jaya kalo partisi Slackware ada di drive yang sama dengan MBR (/dev/sda)

Cara kedua, dengan menambahkan baris ini di lilo.conf
# Linux bootable partition config begins
  image = /boot/vmlinuz
  root = /dev/sdb1
  label = Slackware
  append = "root=/dev/hdb1"

Kemudian saya re-install lilo, lancar.. Nggak ada pesan error. Saatnya reboot, sambil harap-harap cemas. Alhamdulillah, Slackware bisa jalan dengan baik. Rupanya perlu menambahkan parameter append = "root=/dev/hdb1" biar Slackware mau ngeload partisi root (/)-nya.

Kalo parameter append-nya dihapus, lilo tetap bisa di re-install tanpa error. Tapi hasilnya adalah lampu keyboard kedip-kedip menandakan kernel panic saat booting Slackware. Soalnya nggak nyambung, antara informasi yang diberikan Zenwalk dengan informasi yang dipunyai Slackware.

Semoga bermanfaat.

9.25.2010

Awalnya iseng saja, karena openbox sudah terinstall sebagai kebutuhan LXDE. Pertama dibuka, jiah... cuma tampil warna abu-abu solid. Kalo diklik kanan muncul menu yang beberapa itemnya nggak berfungsi. Nggak ada taskbar, nggak ada panel, nggak ada icon, apalagi wallpaper. Jadilah penasaran saya. Sibuk deh ngoprek tampilan desktop Zenwalk saya itu supaya tetep keren meskipun cuma pake window manager yang enteng.

Mulailah saya searching, browsing, download, yang kira-kira (menurut artikel hasil browsing) bisa dimanfaatkan untuk custom si openbox. Install ini itu, nyoba ini itu, ngedit-ngedit, error, utak-atik lagi, error lagi, sampai akhirnya beginilah hasilnya... Puas...!! Jadi default session sekarang.



Pengen tahu caranya biar Openbox anda jadi kaya punya saya? Harus pengen.. Begini ringkasannya. Karena saya sudah install LXDE, jadi di Zenwalk saya sudah ada Openbox, Openbox Configuration Manager (obconf), Openbox Menu editor (obmenu), dan LXDE Appearance (lxappearance). Kemudian saya tambah Tint2, wbar, Volwheel, dan Nitrogen. Yang saya sebutkan semuanya ada di repository Zenwalk, di bagian /extra/xap. Kalo mau download, jangan lupa dependensi-nya.

Kalo sudah terinstall semuanya (dan bisa jalan tentunya..), saatnya sedikit konfigurasi. Kita mulai dari taskbar dulu, biar enak kerjanya. Saya pakai Tint2 untuk taskbar. Bisa juga pake pypanel, bmpanel, atau yang lain. Caranya, buka terminal: klik kanan > Terminals > xterm (kayanya cuma xterm yang mau jalan) kemudian ketik tint2. Jangan tutup dulu terminalnya. Muncul taskbar tint2 dengan settingan default. File konfigurasi tint2 (tint2rc) ada di ~/.config/tint2. Saya cuma sedikit mengedit biar taskbar-nya di atas dan sedikit lebih lebar dari default-nya.

Biar lebih enak lagi, kita edit menunya Openbox. Copy dulu menu.xml di /etc/xdg/openbox ke ~/.config/openbox. Bisa langsung diedit pake text editor, atau pake obmenu. Saya pakai dua cara itu. Kalo pake obmenu, jangan mengedit yang sudah ada. Sebaiknya item yang gak berfungsi dihapus, kemudian buat lagi item baru. Nah, di item baru itu, masukkan perintah yang sesuai. Pengalaman saya, kalo ngedit yang sudah ada, item yang nggak berfungsi tetep nggak fungsi. Setelah disimpan, setiap melakukan perubahan, jangan lupa di-reconfigure (klik kanan > System > Reconfigure Openbox)

Biar ada wallpapernya, saya pakai Nitrogen. Buka terminal, ketik nitrogen /direktori/tempat/wallpaper. Pilih wallpaper yang mau dipasang, apply. Terus ganti tema wm lewat Openbox Configuration Manager (obconf). Kalo pengen nambah koleksi tema openbox, cari aja di box-look.org, kemudian ekstrak ke direktori ~/.themes atau /usr/share/themes. Untuk urusan tema GTK dan icon, saya serahkan pada LXDE Appearance (lxappearance).

Tinggal nyetting wbar. Saya sudah pernah bahas wbar sebelumnya. Urusan setting, mudahnya pake wbar Configuration (wbarconf). Tinggal save dan refresh, tampillah wbar di desktop. Satu lagi, volwheel. Volwheel ini buat mempermudah ngatur volume, tinggal scroll pake mouse. Volwheel akan ditampilkan di tray-nya tint2. Untuk menjalankannya cukup pake perintah volwheel di terminal. Selain volwheel, bisa pake obmixer, gvtray, dll.

Terakhir, kita buat tint2, wbar, volwheel, dan nitrogen (tambah yang lain juga boleh) biar autostart waktu buka openbox. Caranya dengan membuat file autostart.sh di ~/.config/openbox. Buka text editor, lalu tulis beberapa baris perintah yang diakhiri dengan & . Jadi yang saya tulis
tint2 &
volwheel &
nitrogen --restore &
wbar -bpress -above-desk -isize 32.0 -zoomf 1.8 -jumpf 1.0 -nanim 4.0 -pos bottom &
Perintah nitrogen --restore maksudnya biar nitrogen menampilkan kembali wallpaper yang saat ini kita pakai. Perintah wbar itu saya copy dari file .wbar. Simpan dengan nama autostart.sh, terus diubah jadi executable (pake chmod +x).

Selesai. Tinggal dicoba apakah autostartnya jalan atau nggak. Kalo error, ya selamat ngoprek...

Awalnya iseng saja, karena openbox sudah terinstall sebagai kebutuhan LXDE. Pertama dibuka, jiah... cuma tampil warna abu-abu solid. Kalo diklik kanan muncul menu yang beberapa itemnya nggak berfungsi. Nggak ada taskbar, nggak ada panel, nggak ada icon, apalagi wallpaper. Jadilah penasaran saya. Sibuk deh ngoprek tampilan desktop Zenwalk saya itu supaya tetep keren meskipun cuma pake window manager yang enteng.

Mulailah saya searching, browsing, download, yang kira-kira (menurut artikel hasil browsing) bisa dimanfaatkan untuk custom si openbox. Install ini itu, nyoba ini itu, ngedit-ngedit, error, utak-atik lagi, error lagi, sampai akhirnya beginilah hasilnya... Puas...!! Jadi default session sekarang.



Pengen tahu caranya biar Openbox anda jadi kaya punya saya? Harus pengen.. Begini ringkasannya. Karena saya sudah install LXDE, jadi di Zenwalk saya sudah ada Openbox, Openbox Configuration Manager (obconf), Openbox Menu editor (obmenu), dan LXDE Appearance (lxappearance). Kemudian saya tambah Tint2, wbar, Volwheel, dan Nitrogen. Yang saya sebutkan semuanya ada di repository Zenwalk, di bagian /extra/xap. Kalo mau download, jangan lupa dependensi-nya.

Kalo sudah terinstall semuanya (dan bisa jalan tentunya..), saatnya sedikit konfigurasi. Kita mulai dari taskbar dulu, biar enak kerjanya. Saya pakai Tint2 untuk taskbar. Bisa juga pake pypanel, bmpanel, atau yang lain. Caranya, buka terminal: klik kanan > Terminals > xterm (kayanya cuma xterm yang mau jalan) kemudian ketik tint2. Jangan tutup dulu terminalnya. Muncul taskbar tint2 dengan settingan default. File konfigurasi tint2 (tint2rc) ada di ~/.config/tint2. Saya cuma sedikit mengedit biar taskbar-nya di atas dan sedikit lebih lebar dari default-nya.

Biar lebih enak lagi, kita edit menunya Openbox. Copy dulu menu.xml di /etc/xdg/openbox ke ~/.config/openbox. Bisa langsung diedit pake text editor, atau pake obmenu. Saya pakai dua cara itu. Kalo pake obmenu, jangan mengedit yang sudah ada. Sebaiknya item yang gak berfungsi dihapus, kemudian buat lagi item baru. Nah, di item baru itu, masukkan perintah yang sesuai. Pengalaman saya, kalo ngedit yang sudah ada, item yang nggak berfungsi tetep nggak fungsi. Setelah disimpan, setiap melakukan perubahan, jangan lupa di-reconfigure (klik kanan > System > Reconfigure Openbox)

Biar ada wallpapernya, saya pakai Nitrogen. Buka terminal, ketik nitrogen /direktori/tempat/wallpaper. Pilih wallpaper yang mau dipasang, apply. Terus ganti tema wm lewat Openbox Configuration Manager (obconf). Kalo pengen nambah koleksi tema openbox, cari aja di box-look.org, kemudian ekstrak ke direktori ~/.themes atau /usr/share/themes. Untuk urusan tema GTK dan icon, saya serahkan pada LXDE Appearance (lxappearance).

Tinggal nyetting wbar. Saya sudah pernah bahas wbar sebelumnya. Urusan setting, mudahnya pake wbar Configuration (wbarconf). Tinggal save dan refresh, tampillah wbar di desktop. Satu lagi, volwheel. Volwheel ini buat mempermudah ngatur volume, tinggal scroll pake mouse. Volwheel akan ditampilkan di tray-nya tint2. Untuk menjalankannya cukup pake perintah volwheel di terminal. Selain volwheel, bisa pake obmixer, gvtray, dll.

Terakhir, kita buat tint2, wbar, volwheel, dan nitrogen (tambah yang lain juga boleh) biar autostart waktu buka openbox. Caranya dengan membuat file autostart.sh di ~/.config/openbox. Buka text editor, lalu tulis beberapa baris perintah yang diakhiri dengan & . Jadi yang saya tulis
tint2 &
volwheel &
nitrogen --restore &
wbar -bpress -above-desk -isize 32.0 -zoomf 1.8 -jumpf 1.0 -nanim 4.0 -pos bottom &
Perintah nitrogen --restore maksudnya biar nitrogen menampilkan kembali wallpaper yang saat ini kita pakai. Perintah wbar itu saya copy dari file .wbar. Simpan dengan nama autostart.sh, terus diubah jadi executable (pake chmod +x).

Selesai. Tinggal dicoba apakah autostartnya jalan atau nggak. Kalo error, ya selamat ngoprek...