Blog biasa dari orang biasa

9.25.2010

Awalnya iseng saja, karena openbox sudah terinstall sebagai kebutuhan LXDE. Pertama dibuka, jiah... cuma tampil warna abu-abu solid. Kalo diklik kanan muncul menu yang beberapa itemnya nggak berfungsi. Nggak ada taskbar, nggak ada panel, nggak ada icon, apalagi wallpaper. Jadilah penasaran saya. Sibuk deh ngoprek tampilan desktop Zenwalk saya itu supaya tetep keren meskipun cuma pake window manager yang enteng.

Mulailah saya searching, browsing, download, yang kira-kira (menurut artikel hasil browsing) bisa dimanfaatkan untuk custom si openbox. Install ini itu, nyoba ini itu, ngedit-ngedit, error, utak-atik lagi, error lagi, sampai akhirnya beginilah hasilnya... Puas...!! Jadi default session sekarang.



Pengen tahu caranya biar Openbox anda jadi kaya punya saya? Harus pengen.. Begini ringkasannya. Karena saya sudah install LXDE, jadi di Zenwalk saya sudah ada Openbox, Openbox Configuration Manager (obconf), Openbox Menu editor (obmenu), dan LXDE Appearance (lxappearance). Kemudian saya tambah Tint2, wbar, Volwheel, dan Nitrogen. Yang saya sebutkan semuanya ada di repository Zenwalk, di bagian /extra/xap. Kalo mau download, jangan lupa dependensi-nya.

Kalo sudah terinstall semuanya (dan bisa jalan tentunya..), saatnya sedikit konfigurasi. Kita mulai dari taskbar dulu, biar enak kerjanya. Saya pakai Tint2 untuk taskbar. Bisa juga pake pypanel, bmpanel, atau yang lain. Caranya, buka terminal: klik kanan > Terminals > xterm (kayanya cuma xterm yang mau jalan) kemudian ketik tint2. Jangan tutup dulu terminalnya. Muncul taskbar tint2 dengan settingan default. File konfigurasi tint2 (tint2rc) ada di ~/.config/tint2. Saya cuma sedikit mengedit biar taskbar-nya di atas dan sedikit lebih lebar dari default-nya.

Biar lebih enak lagi, kita edit menunya Openbox. Copy dulu menu.xml di /etc/xdg/openbox ke ~/.config/openbox. Bisa langsung diedit pake text editor, atau pake obmenu. Saya pakai dua cara itu. Kalo pake obmenu, jangan mengedit yang sudah ada. Sebaiknya item yang gak berfungsi dihapus, kemudian buat lagi item baru. Nah, di item baru itu, masukkan perintah yang sesuai. Pengalaman saya, kalo ngedit yang sudah ada, item yang nggak berfungsi tetep nggak fungsi. Setelah disimpan, setiap melakukan perubahan, jangan lupa di-reconfigure (klik kanan > System > Reconfigure Openbox)

Biar ada wallpapernya, saya pakai Nitrogen. Buka terminal, ketik nitrogen /direktori/tempat/wallpaper. Pilih wallpaper yang mau dipasang, apply. Terus ganti tema wm lewat Openbox Configuration Manager (obconf). Kalo pengen nambah koleksi tema openbox, cari aja di box-look.org, kemudian ekstrak ke direktori ~/.themes atau /usr/share/themes. Untuk urusan tema GTK dan icon, saya serahkan pada LXDE Appearance (lxappearance).

Tinggal nyetting wbar. Saya sudah pernah bahas wbar sebelumnya. Urusan setting, mudahnya pake wbar Configuration (wbarconf). Tinggal save dan refresh, tampillah wbar di desktop. Satu lagi, volwheel. Volwheel ini buat mempermudah ngatur volume, tinggal scroll pake mouse. Volwheel akan ditampilkan di tray-nya tint2. Untuk menjalankannya cukup pake perintah volwheel di terminal. Selain volwheel, bisa pake obmixer, gvtray, dll.

Terakhir, kita buat tint2, wbar, volwheel, dan nitrogen (tambah yang lain juga boleh) biar autostart waktu buka openbox. Caranya dengan membuat file autostart.sh di ~/.config/openbox. Buka text editor, lalu tulis beberapa baris perintah yang diakhiri dengan & . Jadi yang saya tulis
tint2 &
volwheel &
nitrogen --restore &
wbar -bpress -above-desk -isize 32.0 -zoomf 1.8 -jumpf 1.0 -nanim 4.0 -pos bottom &
Perintah nitrogen --restore maksudnya biar nitrogen menampilkan kembali wallpaper yang saat ini kita pakai. Perintah wbar itu saya copy dari file .wbar. Simpan dengan nama autostart.sh, terus diubah jadi executable (pake chmod +x).

Selesai. Tinggal dicoba apakah autostartnya jalan atau nggak. Kalo error, ya selamat ngoprek...

0 komentar:

Posting Komentar